wat lingli, ratih
Ingin sekali aku menyentuhmu
Tanpa ketulusan, tanpa perhatian. Tapi aku rindu
Juga titik titik kedamaian, namun mereka datang dan memelukku
Berikan kesan bahwa semua adalah sama..
Semenjak kutanyakan pada lee, kakakku, iapun terdiam
"apakah darah Adan mengalir lalu tersekat sekat?"
ia hanya bisa membisu. "apakah darah adam mengalir lalu tersekat?"
kuulangi sekali lagi.
Fitrah hati telah terbenam, antara kebiasaan dan kebenaran
Aku ingin sekali menyentuhmu, tanpa ketulusan juga perhatian
Tapi aku rindu. Tapi satu yang bisa ku beri, setetes harapan setiap senja
Dan engkau begitu berharga..
Buat temenku, lili.
Selasa, 25 Maret 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar