Selasa, 25 Maret 2008

bejana cinta..

Maaf,

Hujan semalam, sisakan pilihan antara kau dan aku
Antara beberapa jalan hidup
Yang bercabang cabang lalu mengakar di dadamu
engkau bukan ayat ayat Tuhan lagi

kalaupun aku bisa membawakanmu bejana cinta
lalu menumpahkan di rahimmu yang wangi
tetapi lembaran lembaran itu telah kering
dan Tuhan telah mengangkat pena-Nya

aku memang bodoh. Buatmu mati
Dalam perjalanan yang lengang
Beberapa demam tercecer di mukamu yang aneh
Dan kau meludahiku

Kemudian menangis..


Ponorogo, 2007

Tidak ada komentar: