Jumat, 28 Maret 2008

untuk masa

Untuk masa


Tanyakan dan bersujudlah, sebelum datang masa
Ketika matahari terbit malam hari
Dan bulan bersinar disampingnya

Bocah bocah berhenti mengangis
Ibu mereka terpaku, pilu
Sejalan penuh telah terkayuh, sejenak, semua terhenti

Detak detak jantung terus merengek meminta
Seiring sejauh memandang
Harapan gersang

Manusia mulai berlari, mengorek-ngorek isi hati
Menghisapi air mata yang tersisa, dan terus meminta
Matahari kembali esok pagi hari

Tetapi semua berlalu…

Ponorogo, 2005

Tidak ada komentar: